Jumat, 30 September 2016

Si Kecil Suka Bertengkar? Ini Solusinya

          
anak suka bertengkar
Ketika Anak-anak Bertengkar, Tak Jarang Membuat Bunda Sakit Kepala 

           Seru memang memiliki dua atau lebih buah hati di rumah, keceriaan suasana rasanya tidak akan ada habisnya. Namun, apa jadinya ketika anak-anak kesayangan Anda kemudian berselisih dan bertengkar? Pasti suasana jadi ribut dan tidak jarang membuat Bunda sakit kepala. Sebenarnya, fenomena anak suka bertengkar adalah wajar apalagi ketika mereka berusia kurang dari 10 tahun. Meskipun wajar, jangan biarkan ini jadi sebuah kebiasaan ya Bun, karena hidup rukun dan saling menyayangi tetap lebih baik. Berikut ini adalah beberapa tips untuk mengatasi si Kecil yang suka bertengkar:


Pahami Alasan Mereka Bertengkar


            Memarahi 2 anak yang bertengkar malah akan membuat mereka merasa diperlakukan tidak adil, jadi akan lebih baik jika Anda berusaha memahami dahulu mengapa mereka bertengkar. Ada banyak sekali alasan untuk si Kecil ribut dengan saudaranya; dengan memahami alasannya, Anda bisa mengambil solusi yang tepat.


Dengarkan Perasaan Mereka


            Mungkin hal ini tidak bisa dilakukan saat buah hati sedang bertengkar. Nanti ketika ketegangan diantara mereka mereda, Bunda bisa bicara dari hati ke hati dengan masing-masing anak untuk memahami perasaannya. Ini membuat mereka merasa dimengerti dan dibela.



Berikan Perhatian Lebih pada Tiap Anak



            Walaupun berebut perhatian bukan satu-satunya penyebab pertengkaran, dengan memberikan perhatian lebih pada setiap anak membuat mereka merasa lebih disayang. Secara tidak langsung, Anda mengajarkan tentang bahagianya ketika saling menyayangi, bukannya bertengkar. Semoga membantu ya, Bunda!



Baca juga:

Kamis, 29 September 2016

Mengasah Kreativitas Buah Hati Melalui Pengolahan Barang Bekas

          Siapa sih, yang tidak ingin memiliki buah hati yang kreatif. Walaupun beberapa orang meyakini bahwa kreativitas adalah sifat bawaan, kenyataan berkata lain. Jika tidak diasah sedari kecil, kreativitas anak bisa mati dan akhirnya potensi yang ada tidak dapat tergali dengan maksimal. Sayang sekali kan, Bunda? Untuk mengasah kreativitas buah hati, salah satu cara yang dapat Anda lakukan adalah mengajak si Kecil berkreasi dengan barang bekas. Cara meningkatkan kreativitas anak ini layak dicoba karena selain membantu mengurangi limbah, mengolah barang bekas seperti kertas koran atau majalah tak terpakai dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan buah hati.


cara meningkatkan kreatifitas
Untuk mengasah kreativitas si kecil, ajaklah ia berkreasi dengan barang bekas

Mengasah Kreativitas


            Ketika Anda memberikan kertas koran tak terpakai atau majalah bekas kepada anak, kira-kira benda apa ya yang akan dia buat? Bingkai foto? Bisa jadi. Atau topi bajak laut? Boleh juga. Membiarkan si anak menentukan apa yang ingin dia lakukan dengan barang bekas tersebut dan membebaskannya berkreasi membuka ruang baginya untuk menuangkan kreativitas yang tanpa batas.


Memupuk Kepercayaan Diri



            Selain mengasah kreativitas, mengolah barang bekas juga dapat memupuk kepercayaan diri si Kecil, lho. Dia jadi tidak takut menuangkan idenya dengan bahan yang Anda berikan dan dengan bangganya menunjukkan hasil karyanya kepada orang sekitar. Apresiasi dan penghargaan yang Anda berikan akan semakin menguatkan akar kepercayaan dirinya. Nah, apakah Anda ingin mencoba cara meningkatkan kreativitas ini bersama buah hati tersayang?

Rabu, 28 September 2016

Mendidik Jiwa Wirausaha pada Buah Hati

mengajar anak berbisnis
Dengan Mengajar Anak Berbisnis, Jiwa Wirausaha dalam Diri Ananda Dapat Dipupuk Sejak Dini

            Berwirausaha merupakan sebuah pilihan menantang sekaligus menjanjikan, bukan hanya karena masalah profit yang mungkin diraih namun juga kesempatan untuk menggali potensi diri. Mempertimbangkan hal tersebut, tak ada salahnya, lho, jika Anda mengajarkan buah hati mengenai wirausaha. Dengan mengajar anak berbisnis, jiwa wirausaha dalam dirinya dapat dipupuk sejak dini dan harapannya, dia akan bisa mengembangkan diri untuk meraih kesuksesannya sendiri nanti. Yuk Bunda, ajarkan beberapa hal tentang wirausaha berikut ini pada buah hati:


Memiliki Target Itu Penting


            Memiliki target itu penting agar kita bisa menentukan langkah apa saja yang perlu diambil untuk mencapainya. Sebagai langkah awal mengajar anak berbisnis, ajak buah hati menuliskan apa saja yang ingin dia raih dalam jangka waktu tertentu dan bantulah dia menentukan target mana dulu yang sebaiknya dipenuhi dan bagaimana caranya. Meskipun punya banyak tujuan, si kecil juga perlu tahu bahwa skala prioritas musti dibuat.


Fokus pada Solusi


            Kadang masalah tidak dapat dihindari dalam hidup ini, termasuk di dunia bisnis. Daripada sibuk merutuki keadaan yang tidak menyenangkan, biasakan buah hati lebih fokus pada solusi yang mungkin dilakukan. Tidak harus tentang hal yang berat kok, Bun. Anda bisa mulai dari hal-hal kecil yang terjadi di kehidupan sehari-hari.


Berpikir Kreatif



            Kreativitas adalah salah satu kunci kesuksesan dalam berwirausaha; jangan pernah membatasi kreativitas berpikir dan bermain anak Anda agar dia terbiasa bereksplorasi sebelum mengajar anak berbisnis. Menjadi kreatif adalah sebuah pilihan jadi berikanlah kesempatan seluas-luasnya bagi si Kecil untuk berkembang.   



Baca juga:

Selasa, 27 September 2016

Anak Mencontek, Siapa yang Salah?

Fenomena mencontek di ujian nasional merupakan hal yang cukup mengkhawatirkan, mengingat ini terjadi di banyak sekolah dari berbagai jenjang. Mencontek bukanlah hal yang patut disepelekan karena ini adalah cerminan ketidakjujuran dan kurangnya kepercayaan diri para siswa. Apa yang harus kita lakukan bila anak mencontek? Yang pertama, tentunya kita harus mengetahui hal-hal yang mungkin membuat anak-anak memilih jalan mencontek untuk mendapatkan nilai bagus. Penyebabnya bisa berasal dari diri anak sendiri, pihak orang tua, maupun sistem pendidikan yang berlaku.


anak mencontek
Untuk Mencegah Anak Mencontek, Kita Harus Tahu Alasan-alasan Mengapa Mereka Melakukannya


Penyebab Mencontek Dari Diri Siswa


            Ada beberapa penyebab mencontek berkaitan dengan diri siswa, misalnya si pelajar memang tidak siap mengikuti ujian karena tidak belajar dengan maksimal. Akan tetapi ada hal lain yang juga bisa menyebabkan anak mencontek, antara lain orientasi belajar siswa lebih mengutamakan hasil daripada ilmu, atau sebagai bentuk protes karena tidak memahami pelajaran yang disampaikan di sekolah. Bila penyebab mencontek ada pada diri siswa sendiri, maka solusi yang paling tepat adalah orangtua harus melakukan pendekatan secara personal kepada anadanya dengan cara yang simpatiki namun tegas. Ini bisa mengubah mindset siswa yang keliru tersebut.


Penyebab Anak Mencontek dari Pihak Orang Tua

            Jangan salah, Bunda, kita sebagai orang tua juga bisa menjadi faktor penyebab anak mencontek di sekolah. Ini bisa terjadi bila kita selalu menuntut anak untuk memperoleh nilai yang tinggi tanpa melihat kecenderungan si anak dan kenyataan bahwa ananda sudah bekerja keras untuk mendapatkan hasil belajarnya yang sekarang. Solusinya, berikan motivasi tanpa menekan dan biarkan anak-anak tumbuh sesuai bakat dan minatnya.


Penyebab Mencontek dari Sistem Pendidikan

            Sistem pendidikan juga bisa menjadi penyebab anak mencontek, misalnya soal yang diberikan guru adalah hafalan mati dari textbook dan tidak menekankan pada pemahaman dan analisa. Anak mencontek juga bisa disebabkan oleh kurangnya variasi dalam metode pengajaran oleh guru. Bila demikian, yang akan terjadi adalah kebosanan sehingga anak jadi malas belajar.



            Itulah beberapa penyebab anak mencontek yang perlu kita waspadai. Hati-hati, karena bisa saja kebiasaan anak untuk mencontek berasal dari kelalaian kita sebagai orang tua dan guru. Selalu beri perhatian lebih pada anak bila ia merasa kesulitan dalam belajar dan yang paling penting, selalu tanamkan nilai-nilai moral dan kejujuran. Setuju, Bunda? 



Baca juga:

Senin, 26 September 2016

3 Teknik Berkomunikasi dengan Remaja

Berkomunikasi dengan remaja memang susah-susah gampang, ya, Bunda. Komunikasi yang efektif dengan remaja seharusnya dapat membuat kita bersikap terbuka tanpa mengabaikan norma-norma yang utama. Bagi remaja, komunikasi yang efektif akan membuat mereka mau bercerita kepada ayah dan bundanya tentang hal-hal yang menggelisahkan. Sudahkah kita berkomunikasi secara efektif dengan remaja? Berikut 3 teknik berkomunikasi dengan remaja yang perlu Bunda ketahui.


teknik berkomunikasi dengan remaja
Sudahkah Kita Berkomunkasi dengan Efektif dengan Remaja?

Bersedia Mendengarkan


Teknik berkomunikasi dengan remaja harus dimulai dari menjadi pendengar yang baik. Dengan menjadi pendengar yang baik, kita akan membuat anak-anak bersedia terbuka kepada kita tentang hal-hal yang mereka rasakan. Banyak-banyaklah mendengarkan dan kurangi mendikte anak remaja. Sebagian besar anak remaja merasa sudah tahu apa yang seharusnya mereka lakukan sehingga tidak terlalu suka diberi nasihat.


Menerima Diri dan Remaja Apa Adanya


Untuk berkomunikasi secara efektif dengan remaja, Bunda perlu terlebih dahulu belajar menerima diri sendiri dan orang lain. Artinya, kita sebagai orang tua harus bisa menghargai diri sendiri dan segala upaya yang telah dilakukan untuk mendidik buah hati dan tentunya, memahami perasaan terdalam remaja yang ingin dimengerti. Terimalah segala hal yang diceritakan oleh remaja dengan apa adanya dan jangan ada keinginan untuk menghakimi. Bila merasa dihakimi, anak akan menjauh dari orang tua dan ini bisa menutup pintu komunikasi.


Bersikap Tulus



Bersikap tulus ternyata merupakan salah satu teknik berkomunikasi dengan remaja, lho. Bersikap tulus di sini maksudnya adalah selalu melakukan pendekatan dengan lembut dan dengan bahasa yang baik serta menyenangkan. Lebih baik lagi bila Bunda bisa memulai pembicaraan dengan hal-hal yang disukai oleh buah hati, misalnya tren yang sedang mereka ikuti. Yuk, Bunda, belajar berkomunikasi secara efektif dengan remaja!



Baca juga:

Minggu, 25 September 2016

Temukan Solusi Anda di Rumah Tumbuh Kembang Keluarga

Tak bisa dipungkiri, kadang hidup tidak berjalan mulus karena banyaknya masalah yang datang silih berganti. Masalah keluarga masa kini adalah salah satunya yang walaupun wajar, namun tetap saja bisa membuat Anda sakit kepala. Bagaimana tidak, perubahan zaman membuat banyak hal berubah, termasuk juga model keluarga dan lingkup masalah yang dihadapi. Namun demikian, tidak perlu khawatir karena Anda sekarang punya “sahabat keluarga” yang memberikan dua hal sekaligus, yakni inspirasi dan solusi. Rumah Tumbuh Kembang Keluarga Bunda Faza Irma hadir untuk menjadi kawan berbagi cerita tentang keluarga Anda dan siap memberikan bantuan bagi Anda yang memiliki masalah seputar buah hati atau problem keluarga yang lain.


RTKK Bunda Faza Irma
RTKK Bunda Faza Irma Hadir untuk Berbagi Inspirasi dan Solusi Seputar Keluarga


Rumah Tumbuh Kembang Keluarga Berbagi Inspirasi


            Kepedulian terhadap sesama dan pengamatan terhadap masalah yang sering terjadi dalam keluarga dan masyarakat membuat Bunda Faza Rachma Irmawanti mengambil langkah inspiratif dengan mendirikan Rumah Tumbuh Kembang Keluarga sebagai tempat untuk Anda dan keluarga mendapatkan dan berbagi inspirasi. Di sini, Anda bisa bersama-sama mengembangkan keluarga agar lebih bahagia dan sejahtera.


Rumah Tumbuh Kembang Keluarga Memberikan Solusi


            Masalah keluarga seringkali menguras emosi, tenaga dan pikiran, apapun bentuk permasalahannya. Rumah Tumbuh Kembang Keluarga Bunda Faza Irma berkomitmen untuk menjadi teman bicara yang tak hanya mendengarkan, namun juga memahami dan memberikan solusi yang bisa diterapkan untuk menyelesaikan problem keluarga yang sedang Anda hadapi.



            Jangan pernah merasa sendiri karena di Rumah Tumbuh Kembang Keluarga Bunda Faza Irma, Anda bisa menemukan inspirasi dan solusi untuk keluarga yang penuh kebahagiaan.



Baca juga:

Sabtu, 24 September 2016

Kiat Cermat Memilih Sekolah untuk Buah Hati

memilih sekolah dasar untuk anak
Memilih Sekolah Dasar untuk Anak Seringkali Tidak Mudah bagi Para Orang Tua


Senangnya si kecil sudah menginjak usia sekolah dasar. Di bangku sekolah dasar nanti, anak akan belajar lebih banyak hal lagi yang tidak bisa dipungkiri, lebih menantang. Itulah alasannya memilih sekolah dasar untuk anak seringkali menjadi pekerjaan yang tidak mudah bagi orang tua. Selain lingkungan yang baik dan kondusif untuk belajar, Anda juga perlu mempertimbangkan beberapa hal penting lainnya seperti yang dijelaskan pada kiat cermat memilih sekolah untuk buah hati berikut ini:


Lihat Antusiasme Anak


            Meskipun masih kecil, buah hati bisa merasakan suasana seperti apa yang membuatnya nyaman berada di sana. Oleh karena itu, ketika memilih sekolah dasar untuk anak, jangan lupa melihat antusiasme buah hati ketika mengunjungi sekolah tersebut. Lihat apakah ia menunjukkan rasa senang dan semangat untuk mulai bersekolah.


Perhatikan Profesionalisme Pengajar


            Profesionalisme pengajar tidak hanya dilihat dari sebaik apa sang guru menyampaikan materi, namun juga bagaimana caranya bersosialisasi dengan murid-murid yang masih anak-anak, dan juga keluwesannya berkomunkasi dengan wali murid. Perhatikan apakah para pengajar memiliki kualitas tersebut, sebab mereka adalah “wakil” Anda ketika di sekolah.



            Semoga kiat singkat tersebut cukup membantu. Jika Anda masih bimbang memilih sekolah dasar untuk anak atau ingin berkonsultasi masalah lain yang berhubungan dengan keluarga dan buah hati, jangan ragu menghubungi RTKK Bunda Faza ya, Bunda. RTKK Bunda Faza siap membantu dan menjadi sahabat Bunda dan keluarga.