Selasa, 13 Desember 2016

3 Langkah Mengajarkan Anak Agar Disiplin Beribadah

mengajarkan anak agar disiplin beribadah
Mengajarkan anak agar disiplin beribadah adalah salah satu tugas penting orang tua


Pendidikan agama penting untuk diajarkan pada anak sejak dini karena agama menjadi dasar untuk menjalani kehidupan. Tidak mudah mengajarkan anak tentang prinsip-prinsip agama, namun semakin sering paparan tentang agama diberikan, maka anak akan lebih mudah memahami dan mengikutinya. Mengajarkan anak agar disiplin beribadah sangatlah penting agar kesadaran untuk menjalankan perintah agama tertanam pada anak sejak dini. Disinilah peran orangtua sangat dibutuhkan.


Mencontohkan Kedisiplinan dalam Menjalankan Ibadah

Cara mengajari ibadah pada anak yang pertama adalah memberikan contoh bagaimana menjalankan ibadah yang benar. Anak-anak berada pada proses berkembang dan belajar. Mereka mampu menangkap berbagai informasi dengan cepat dengan semua panca inderanya. Apa yang dilakukan oleh orang tua akan dicontoh oleh anaknya.


Memberi Pengertian tentang Manfaat dan Pentingnya Ibadah dalam Kehidupan

Perkenalkan kepada anak bahwa ibadah merupakan kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. Jelaskan kepada anak bahwa umat manusia menyembah Tuhan yang merupakan penguasa alam semesta. Terangkan juga konsep surga dan neraka sebagai balasan amal perbuatan manusia selama hidup di dunia.


Mengajak Anak untuk Beribadah


Setelah anak berulangkali melihat dan mengamati Anda dalam beribadah, ajaklah anak untuk mengikuti ritual peribadatan, misalnya shalat, berdoa, sembahyang, dan sebagainya. Berikan anak perlengkapan ibadah sendiri, misalnya kitab suci atau perlengkapan shalat supaya anak lebih semangat. Sudahkah Ayah dan Bunda mengajak ananda beribadah?


Baca juga:

Senin, 12 Desember 2016

Yuk, Liburan Sambil Mengenalkan Anak pada Lingkungan!

mengisi liburan yang bermanfaat
Di hari libur, lakukan kegiatan yang dapat mengenalkan lingkungan pada buah hati


Bunda, sudah ada rencana untuk menghabiskan hari libur ini bersama keluarga? Berikut 4 ide kegiatan mengisi liburan yang bermanfaat dan cocok untuk jadi sarana mengenalkan lingkungan pada buah hati. Selain mempelajari berbagai skill, misalnya motorik halus dan motorik kasar, kegiatan-kegiatan berikut dapat mengasah kecintaan anak pada hewan, tumbuhan, dan alam sekitar. Apa saja ya?


Berkemah

          Di hari libur ini, tak ada salahnya berkemah di bumi perkemahan bersama keluarga. Bahkan, kita pun bisa melakukan kegiatan ini di halaman bila kita memiliki pekarangan rumah yang cukup luas. Kegiatan berkemah membuat anak lebih dekat dengan alam, mengajarkan kerjasama, mengasah kemampuan problem solving, dan melatih kemampuan motorik kasar.


Observasi Lingkungan

          Mengenalkan alam sekitar pada buah hati juga bisa kita lakukan tanpa perlu pergi jauh dari rumah. Di hari libur ini, ajaklah buah hati berkeliling kompleks sambil melakukan kegiatan-kegiatan yang seru, misalnya mengumpulkan sampah yang berserakan, mengumpulkan serangga, atau mencari bunga-bunga liar. Kegiatan ini dapat mengasah kecintaan anak pada lingkungan, sambil mengenalkannya pada berbagai jenis hewan dan tumbuhan.


Berkebun

          Berkebun adalah salah satu kegiatan yang asyik dilakukan di hari libur. Ajarkan anak-anak memasukkan tanah ke dalam pot bunga, menanam bibit, dan menyiram tanaman. Ini akan mengasah kemampuan motorik kasar mereka, disamping mengajarkan mereka tentang proses tumbuhnya tanaman mulai dari bibit hingga berbunga dan berbuah.


Memberi Makan Hewan Liar

          Di hari libur ini, bawalah sekantung makanan kucing atau biji jagung dan ajaklah buah hati berkeliling untuk memberi makan hewan-hewan liar. Ajarkan juga pada buah hati untuk menyapa setiap orang yang ia temui di lingkungan rumah. Ini akan mengajarkan anak tentang kasih sayang pada hewan dan lingkungan, disamping mengakrabkan buah hati pada tetangga sekitar.



Itulah beberapa ide kegiatan mengisi liburan yang bermanfaat untuk mengasah kecintaan buah hati pada lingkungan. Bunda juga bisa menambahkan ide-ide lain yang cocok dengan minat dan usia buah hati. Yang terpenting, isi liburan ini dengan kegiatan yang mengasyikkan dan bermanfaat bagi si kecil. Selamat liburan ya, Bun! 


Baca juga:

Minggu, 11 Desember 2016

Tips Membuat Anak Perempuan Lebih Dekat dengan Ayah

Ayah dan putrinya perlu menciptakan momen-momen seru untuk mempererat kedekatan


Anak perempuan pada umumnya lebih dekat dengan bundanya daripada ayah. Namun sebenarnya, bukan hal yang tidak mungkin untuk membuat anak perempuan lebih dekat dengan ayah daripada Bunda. Faktor yang mempengaruhi adalah lama intensitas interaksi dengan anak. Semakin sering proses interaksi yang dilakukan, akan terjadi bonding yang lebih kuat. Berikut tips-tips untuk mendekatkan anak perempuan kepada ayah:


Ajarkan Ayah untuk Mengenal Anaknya Lebih Dekat

Bunda harus mengajarkan kepada ayah tentang anak perempuannya lebih spesifik, misalnya tentang warna apa yang disukai, boneka kesayangan, permainan yang disukai, dan kebiasaan-kebiasaan kecil anak. Ayah sering kali sibuk bekerja sehingga tidak dapat mengamati hal-hal kecil dari anak. Perhatian terhadap hal-hal kecil tersebut dapat membuat anak bahagia dan membangun rasa percaya terhadap Ayah.


Berikan Waktu Hanya untuk Ayah dan Anak

Sisihkan hari khusus untuk ayah dan anak. Bunda perlu memberikan kepercayaan pada ayah untuk bisa mengurus segala kebutuhan anak di hari itu. Tujuannya supaya anak tidak selalu mencari Bunda jika membutuhkan sesuatu, melainkan juga bisa mencari ayahnya. Bunda mungkin bisa memanfaatkan waktu ini untuk melakukan rutinitas mempercantik diri di salon, dan serahkan semua urusan anak pada suami. Mungkin akan sulit untuk Ayah pada awalnya, namun akan terbiasa jika sering dilakukan.


Ayah Perlu Melakukan Hal-hal yang Menyenangkan

Ayah perlu membuat kegiatan-kegiatan atau permainan yang menyenangkan bersama anak. Sesuaikan permainan dengan apa yang disukai anak. Anak perempuan cenderung suka bermain dengan boneka dan hal-hal yang cantik. Ayah bisa berpura-pura menjadi boneka dan dirias wajahnya oleh anak. Semakin sering momen-momen seru diciptakan, anak akan merasa bahagia bersama Ayah.


Baca juga:

Sabtu, 10 Desember 2016

Tips Agar Buah Hati Gemar Menabung

manfaat menabung sejak dini
Manfaat menabung sejak dini bagi ananda salah satunya melatih kemandirian



Menabung merupakan kegiatan yang baik untuk mendidik anak berhemat. Bunda dan Ayah pasti ingin anaknya memiliki sifat hemat. Banyak sekali manfaat menabung sejak dini, yaitu melatih anak untuk mandiri, tidak bergantung pada orang lain, dan melatih anak memenuhi kebutuhannya sendiri. Menabung dapat diajarkan orang tua pada tahap anak sekolah karena mereka sudah mengenal uang dan ilmu tambah-kurang. Kebiasaaan menabung sejak dini memberikan masa depan yang baik untuk anak dalam mengatur perekonomiannya kelak. Lakukan cara – cara berikut untuk melatih anak gemar menabung.


Memberikan Hadiah Celengan Lucu

Berikan anak celengan lucu berbentuk binatang atau tokoh kartun kesayangannya. Dengan begitu anak akan senang dan mau merawatnya. Anaak juga akan semangat untuk mengisinya setiap hari.


Memberikan Uang Saku

Berikan anak uang saku ketika sekolah dan ajarkan untuk menyisihkan sebagiannya untuk ditabung di celengan. Jangan berikan uang lagi ketika uang saku habis. Ajarkan anak bahwa uang saku berlaku untuk satu hari.


Berikan Pengertian Keuntungan Menabung


Berikan penjelasan tentang manfaat menabung dan keuntungannya seperti anak dapat membeli mainan atau barang kesukaannya dengan uang tersebut jika isi celengan sudah penuh. Berikan motivasi bahwa celengan tersebut dapat membeli apapun yang diinginkan si anak, agar anak semangat menabung. Semakin banyak celengannya akan semakin banyak barang impiannya yang bisa dibeli. Yuk, ajari anak berhemat!


Baca juga:

Jumat, 09 Desember 2016

Tips Mendidik Karakter Anak yang Sportif

tips mendidik karakter anak yang sportif
Sportivitas perlu kita tanamkan sejak dini pada diri buah hati


Sportifitas mempunyai peranan penting dalam pembentukan karakter anak. Karakter sportif membentuk anak untuk memiliki jiwa juang yang tinggi, pantang menyerah, dan tidak mudah putus asa. Kenapa? Anak yang sportif artinya dia mampu menerima kekalahan dan kemenangan, dan juga mampu bersifat bijak tentang kesalahan dan kebenaran. Karakter yang demikian akan membentuk anak Anda menjadi anak yang berkualitas. Yuk, ikuti tips mendidik karakter anak yang sportif, seperti berikut:


Ajarkan tentang Kalah dan Menang

Anak perlu tahu apa arti sebuah kompetisi atau perlombaan. Ajarkan sejak dini tentang kalah dan menang dengan sebuah permainan. Biarkan anak merasakan bagaimana rasanya menang dan kalah. Identifikasi respon anak terhadap hal itu. Bahagiakah atau sedih sampai menangis. Berikan pengertian bahwa kalah dan menang itu tidak masalah. Tenangkan hati anak dengan motivasi. Secara alami, anak akan memahami kekalahan tidak harus disikapi dengan rasa sedih, namun kemenangan terasa lebih menyenangkan sehingga anak akan termotivasi untuk terus melakukan yang terbaik.


Ajarkan tentang Salah dan Benar

Memahami apa itu salah atau benar juga perlu untuk membentuk karakter sportif pada anak. Ajarkan sejak dini pada anak tentang sikap yang salah dan sikap yang seharusnya dilakukan. Ketika anak melakukan kesalahan, jangan langsung dimarahi namun bertanyalah alasan kenapa anak melakukan hal tersebut. Kemudian, beritahu bahwa hal itu salah dan tunjukkn hal benar yang seharusnya dia lakukan.


Ajarkan Cara Mengendalikan Diri


Setelah mengetahui tentang batasan-batasan salah dan benar, ajarkan anak untuk mengenal emosinya. Ajarkan anak untuk dapat merubah respon negatif menjadi positif. Misalnya ketika anak merasa sedih setelah kalah dalam sebuah permainan, rasa sedih ini bisa menjadi amarah yang disalurkan secara negatif apabila anak tidak dapat mengendalikan dirinya. Namun jika anak sudah memahami bahwa kekalahan adalah hal yang wajar dalam sebuah permainan, rasa sedih tersebut bisa dialihkan menjadi hal positif, misalnya berusaha yang lebih keras lagi dan juga berdoa.


Baca juga:

Selasa, 06 Desember 2016

Tips Mengajarkan Karakter Positif pada Anak

Orangtua perlu memahami cara membentuk karakter anak yang baik


        Orangtua mana sih, yang tidak menginginkan anaknya untuk mempunyai karakter positif? Semua Bunda dan Ayah pasti menginginkannya. Membangun karakter anak sejak dini dapat mempengaruhi kehidupannya dalam bersosialisasi dengan lingkungan. Karakter positif ditunjukkan dengan perilaku baik yang dilakukan oleh anak. Orangtua perlu memahami cara membentuk karakter anak yang baik, sehingga anak dapat menjadi generasi penerus yang hebat. Beberapa tips untuk para orangtua dalam pembentukan karakter anak :


Tetapkan Komitmen

Buatlah kesepakatan dengan anggota keluarga terkait peraturan-peraturan yang melingkupi anak. Seperti jadwal belajar, jadwal menonton TV, jadwal istirahat, dan lainnya. Semua anggota keluarga perlu menaati aturan yang berlaku untuk anak, sehingga menjadi satu kesatuan dalam membentuk karakter anak.


Dibutuhkan Konsistensi

Membangun karakter bukan hal yang mudah. Perlu adanya konsistensi dari orangtua untuk terus memberikan contoh yang baik dan memberikan dukungan terhadap tiap keberhasilan tugas tumbuh kembang anak. Ketika anak berperilaku melenceng, orangtua harus konsisten memberikan hukuman yang sesuai dengan tingkat kesalahannya. Begitu juga ketika anak berperilaku baik, orangtua juga perlu memberikan sebuah apresiasi melalui hadiah.


Kesabaran

Diperlukan kesabaran dalam melatih anak belajar tentang hal-hal yang baik. Adakalanya anak tidak dapat memahami apa yang kita sampaikan, sehingga orangtua perlu secara berulang membenahi perilaku anak dengan sabar.

Senin, 05 Desember 2016

Kiat Melejitkan Potensi Anak Usia Dini

Peran orangtua sangat penting untuk melejitkan potensi anak usia dini


     Memahami potensi anak sejak dini membantu proses pembentukan anak sesuai dengan potensinya. Usia anak-anak adalah usia emas yang sangat berharga bagi pengembangan dirinya. Pada usia anak kurang dari 8 tahun perkembangan intelegensi anak dapat mencapai 80 % sedangkan pada usia diatas itu yaitu 20%. Potensi anak bisa dilihat dari kebiasaan atau kesukaan anak. Misalnya pada anak yang suka sekali bermain dengan pensil warna dan mencorat coret tembok. Potensi yang mungkin timbul pada anak ini yaitu kesukaan terhadap seni, potensi menjadi pelukis, atau seorang penulis. Gali potensi-potensi lain yang ada, tentukan potensi mana yang lebih dominan dan disukai anak. Disinilah peran penting orangtua untuk melejitkan potensi anak usia dini.


Kenali Potensi Anak

        Orangtua harus menjalin hubungan yang sangat dekat dengan anak untuk mampu mengenali potensi yang dimiliki anak. Perhatikan kemampuan-kemampuan kecil yang dimiliki, seperti kemampuan berbicara lebih cepat dari usianya, dapat berjalan lebih awal, dan sebagainya. Potensi-potensi tersebut bisa juga dilihat saat melakukan permainan, seperti anak menjadi lebih fokus ketika bermain dengan mencoret-coret, anak lebih suka permainan memasukkan balok, atau anak lebih menyukai mainan yang mengeluarkan suara seperti musik.


Berikan Stimulasi yang Tepat

          Jika Bunda dan Ayah sudah menemukan potensi anak, saatnya memberikan stimulasi yang tepat untuk melejitkan potensi anak usia dini. Potensi yang ditemukan pada anak tidak hanya satu namun boleh beberapa. Lakukan stimulasi seperti pada anak usia 0-3 bulan, stimulasi dilakukan dengan menunjukkan benda-benda berwarna cerah, membunyikan lonceng di telinga anak, atau melatih sensori peraba anak dengan bahan-bahan yang berbeda. Lebih baiknya orangtua memahami tahapan-tahapan tumbuh kembang anak sehingga mudah untuk memberikan stimulasi sesuai fase pertumbuhannya.


Berikan Dukungan

       Memberikan perhatian dan apresiasi terhadap fase tumbuh kembang yang dialami anak, merupakan suatu bentuk dukungan. Ini adalah salah satu hal yang perlu dilakukan setiap orang tua demi kebaikan putra dan putrinya. Yuk, lejitkan potensi buah hati!


Baca juga:

Jumat, 02 Desember 2016

3 Nilai Berharga untuk Pendidikan Karakter dari Seorang Ayah

Sosok ayah merupakan sosok yang tegas, wibawa, dan disiplin, sehingga pendidikan karakter dari seorang ayah menjadi sangat penting


Sosok ayah dalam pendidikan karakter anak ternyata memiliki peranan yang luar biasa. Kedekatan anak dengan ayahnya mampu menciptakan kemampuan kognitif anak yang lebih tinggi, lho. Sosok ayah merupakan sosok yang tegas, wibawa, dan disiplin, sehingga pendidikan karakter dari seorang ayah menjadi sangat penting. Intimasi seorang Ayah dengan anaknya mampu membuat anak memiliki rasa percaya diri yang tinggi, tangguh dalam menghadapi segala situasi, dan rata-rata memiliki IQ lebih cedas. Terdapat nilai-nilai berharga yang perlu Ayah terapkan dalam pendidikan karakter anak.


Nilai Agama
Agama merupakan landasan utama yang harus ditanamkan orang tua kepada anaknya. Agama menjadi acuan untuk langkah-langkah kehidupan yang dijalani nantinya. Perkenalkan nilai-nilai penting dalam agama untuk dapat diaplikasikan pada kehidupan dengan baik.


Cinta dan Kasih Sayang
Berikan perhatian kepada anak dan tunjukkan rasa cinta dan kasih sayang padanya. Ucapkan kata-kata sayang dan tunjukkan dengan tindakan. Anak yang dibesarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang akan menjadi sosok yang baik hati, memiliki empati yang tinggi terhadap lingkungannya, dan tidak menyukai kekerasan.


Kejujuran
Cara terbaik melatih kejujuran anak adalah dengan memberikan contoh perilaku jujur padanya. Ayah dan Bunda harus menjadi pribadi yang jujur, sehingga anak akan mencontohnya.

       Anak membutuhkan pendidikan karakter dari seorang ayah dan juga dari ibunya. Kedua sosok orang tua ini memiliki dampak yang berbeda dalam pembentukan karakter anak.


Baca juga:

Kamis, 01 Desember 2016

Bunda, Hati-hati Menjaga Cara Berbicara di Depan Anak

Anak-anak mampu menangkap dan menyerap apapun di sekitarnya dengan cepat, termasuk bahasa dan kata-kata


Anak-anak memiliki tingkat konsentrasi yang lebih tinggi dan mampu menangkap dan menyerap apapun di sekitarnya dengan cepat, termasuk bahasa dan kata-kata. Meskipun mereka sedang sibuk dengan mainannya, anak-anak mampu menangkap semua situasi dan perkataan yang ia temukan sehari-hari. Nah, itu sebabnya Bunda dan Ayah harus waspada tentang hal yang ingin dibicarakan di sekitar anak. Bicarakan hal-hal baik dengan menggunakan kata-kata yang baik. Dengan begitu, anak akan mencontoh hal-hal baik yang Anda lakukan. Jika Bunda dan Ayah mengucapkan kata-kata yang buruk, tentu jangan kaget kalau suatu hari anak akan menggunakan kata-kata buruk dalam berkomunikasi. Berikut poin-poin penting yang perlu diperhatikan untuk menjaga cara berbicara di depan anak.


Tentukan Penggunaan Kata-kata

Gunakan kata-kata yang baik, sopan, dan positif. Hindari percakapan tentang hal yang mengerikan dan menyedihkan. Percakapan tentang hal menyenangkan lebih baik untuk tumbuh kembang anak.


Tunda Percakapan yang Sensitif

Sebelum membicarakan hal yang sensitif, Bunda dan Ayah perlu mengetahui keberadaan dan posisi anak. Usahakan membicarakan hal sensitif dengan pasangan ketika anak sedang tertidur.


Selalu Pikirkan Efek Jika Anak Tidak Sengaja Mendengar


Tanamkan pada diri Bunda dan Ayah bahwa setiap kata yang muncul dari diri Anda akan didengar dan diserap oleh anak. Sehingga Bunda dan Ayah akan selalu waspada dalam menggunakan kata-kata.


Baca juga: